Tim gabungan Kodam III/Siliwangi dan Polrestabes Bandung hingga kii masih terus memburu pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya prajurit yang bertugas di Pusdiklat Passus tersebut.
"Sesuai instruksi panglima, temukan dan tembak di tempat," tegas Kapendam III Siliwangi, Letkol Arh MD Ariyanto.
"Namun maksud tembak di tempat ini, bukan untuk mematikan tapi untuk dilumpuhkan," ungkapnya di Markas Kodam III Siliwangi, Jalan Aceh Kota Bandung, dikutip Sindonews.com.
Dikemukakan, hingga kini pihak kepolisian sudah memperoleh gambaran wajah pelaku penusukan yang diduga kelompok brandalan bermotor ini.
"Kami ini sifatnya back up. Tapi polisi sudah membuat sketsa wajah pelaku. Semoga saja pelaku ini segera tertangkap," terangnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, menyusul beredarnya pesan elektronik yang berisi isu sweeping oleh pihak TNI, Ariyanto menjelaskan pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menggelar patroli gabungan.
"Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kita lakukan patroli gabungan bersama polisi. Kita kejar terus pelaku ini sampai dapat tanpa ragu-ragu," tegasnya.
"Kami ini sifatnya back up. Tapi polisi sudah membuat sketsa wajah pelaku. Semoga saja pelaku ini segera tertangkap," terangnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, menyusul beredarnya pesan elektronik yang berisi isu sweeping oleh pihak TNI, Ariyanto menjelaskan pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menggelar patroli gabungan.
"Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kita lakukan patroli gabungan bersama polisi. Kita kejar terus pelaku ini sampai dapat tanpa ragu-ragu," tegasnya.
Ariyanto juga meminta masyarakat agar tidak perlu takut dengan isu-isu yang beredar mengenai kelompok berandalan bermotor ini. Pasalnya, hingga saat ini pihak TNI dan kepolisian terus melakukan pengamanan di Kota Bandung.
"Sampai sekarang aman, Kota Bandung kondusif, kita siap untuk memback up polisi kapanpun dibutuhkan," tegasnya.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Joni menyatakan, sudah ada titik terang dalam kasus penusukan yang menewaskan prajurit TNI asal Ponorogo Jawa Timur tersebut. Pihaknya masih mengumpulkan bukti untuk menguatkan para pelaku.
"Pasti harus ada titik terang dong, jangan gelap terus," ungkap Joni. "Sudah ada peningkatan saat ini. Yang pasti pelaku masih kita buru terus," pungkasnya.
"Pasti harus ada titik terang dong, jangan gelap terus," ungkap Joni. "Sudah ada peningkatan saat ini. Yang pasti pelaku masih kita buru terus," pungkasnya.
Geng motor di Kota Bandung masih aktif. Aksi kriminalnya terus memakan korban, mulai warga biasa hingga anggota polisi dan TNI. Biasanya geng motor di Kota Bandung yang umumnya anak-anak SMA ini beraksi pada malam hari.
Instruksi Habisi dan Culik Geng Motor
Pasca tewasnya anggota TNI AD Pratu Galang akibat dikeroyok sekelompok orang yang diduga kuat geng motor Bandung, beredar instruksi Pangdam Siliwangi untuk "menghabisi dan menculik" anggota geng motor di Kota Bandung.
Dilansir Viva, sebuah pesan mengatasnamakan Panglima Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Hadi Prasodjo beredar. Isinya agar tentara mengambil tindakan tegas kepada anggota geng motor yang meresahkan.
Pesan tersebut berisi 7 poin:
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III Siliwangi Letkol Arh Desi Aryanto mengakui tidak sepenuhnya pesan tersebut benar.
Pesan tersebut berisi 7 poin:
- Jadilah prajurit hebat, jangan numpang nama besar leluhur para prajurit pendahulu Siliwangi
- Didik anak-anak kita dan jadikan orang sukses, jangan sampai anak-anak kita jadi geng motor atau terlibat narkoba
- Koordinasi dengan Polri untuk bubarkan geng motor, deteksi peredaran narkoba dan tangkap mereka
- Buat dan keluarkan tim Patroli terdiri dari 30 orang, latih dan persenjatai mereka,
- Perintah terakhir, 'Kalau ada begal tembak saja, saya tanggung jawab'. Tidak usah takut, harusnya kita yang ditakuti. Habisi saja.
- Kalau sanggup menculik, culik saja, yang penting tidak ketahuan buang ke laut atau kubur dalam-dalam
- Tentara harus selalu menang melawan kejahatan apa pun itu bentuknya, bawa senjata, pistol atau sangkur, mereka berani ke kita, kita harus lebih berani tusuk, bunuh, tembak. Hancurkan geng motor, hancurkan kejahatan, tentara lebih kompak dari geng motor.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III Siliwangi Letkol Arh Desi Aryanto mengakui tidak sepenuhnya pesan tersebut benar.
Menurutnya, hanya arahan pada poin 1 dan 2 saja yang disampaikan Pangdam Siliwangi ke jajaran Babinsa di Kabupaten Bogor. Selebihnya, tidak ada dalam pesan Pangdam kepada Babinsa.
"Kalau pesan yang banyak beredar terkait penindakan terhadap geng motor itu tidak benar, dan saya nyatakan itu hoax. Kalau arahan bersifat kedinasan dan himbauan itu benar adanya," kata Aryanto, Selasa 14 Juni 2016.
Kodam Siliwangi berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan mengenai geng motor. Namun yang jelas, sesuai instruksi panglima, "temukan dan tembak di tempat" untuk melumpuhkan geng motor di Kota Bandung.*
"Kalau pesan yang banyak beredar terkait penindakan terhadap geng motor itu tidak benar, dan saya nyatakan itu hoax. Kalau arahan bersifat kedinasan dan himbauan itu benar adanya," kata Aryanto, Selasa 14 Juni 2016.
Kodam Siliwangi berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan mengenai geng motor. Namun yang jelas, sesuai instruksi panglima, "temukan dan tembak di tempat" untuk melumpuhkan geng motor di Kota Bandung.*
0 Comments